Setelah terjadi kecelakaan di Three Miles Island 3 pada tahun 1979, Swedia mengadakan referendum tentang masa depan energi nuklir. Referendum tersebut diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 1980. Terdapat tiga opsi (atau istilahnya linje) yang harus dipilih oleh rakyat. Opsi-opsi tersebut dirumuskan oleh partai-partai politik di parlemen. Dari sudut pandang demokrasi, referendum ini patut dipertanyakan. Mengapa? Karena ketiga opsi yang ada mengarah kepada penolakan energi nuklir, dan tidak ada opsi bagi orang yang menginginkan berlanjutnya energi nuklir di Swedia.
Ketika partai-partai politik bertemu untuk merumuskan opsi tersebut, sebenarnya pada awalnya muncul 4 opsi. Para oposan energi nuklir menghendaki diberhentikannya PLTN sesegera mungkin, akan tetapi mereka masih takut kehilangan dukungan suara dari orang-orang yang menganggap konsekuensi ekonominya terlalu besar. Oleh karenanya mereka memberi batas waktu selama 10 tahun untuk menghentikan kegiatan nuklir. Di sisi lain, pihak yang mengatakan ya terhadap energi nuklir, menginginkan peran energi nuklir semakin dikembangkan. AKAN TETAPI, tidak ada satu partai politik pun yang berani secara terbuka menyatakan dukungannya kepada energi nuklir sehingga opsi yang mengatakan ya tidak terwakili di referendum.
Mari kita lihat opsi-opsi tersebut. Surat suara yang dibagikan kepada rakyat ada 3, yaitu Linje 1, Linje 2 dan Linje 3.
-
Surat suara Linje 1
Terjemahannya kira-kira seperti ini:
Di Swedia sekarang beroperasi 6 reaktor nuklir. 4 reaktor lagi sudah selesai dibangun dan 2 lagi sedang dibangun.
Parlement telah memutuskan bahwa referendum tentang peran energi nuklir dalam penyediaan energi masa depan akan diselenggarakan pada 23 Maret 1980. Referendum terdiri dari 3 usulan.
Saya memilih usulan nomer 1.
Usulan tersebut berisi:
PLTN akan ditutup (phase out) secepat mungkin dengan mempertimbangkan perlunya tenaga listrik untuk mempertahankan lapangan kerja dan kesejahteraan. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan sambil menunggu tersedianya sumber energi terbarukan, maka maksimum 12 reaktor digunakan baik itu yang saat ini sedang beroperasi, selesai dibangun maupun sedang dibangun. Tidak ada ekspansi energi nuklir lebih lanjut. Urutan reaktor yang akan ditutup ditentukan berdasar aspek keselamatan.
(Tidak ada teks di balik surat suara)
-
Surat suara Linje 2
(Di bagian depan dari suara suara Linje 2 ini identuk dengan Linje 1, akan tetapi di bagian belakang ada tambahan teks).
Terjemahannya:
Konservasi energi akan dikejar sepenuhnya dan dirangsang lebih lanjut. Kelompok-kelompok paling lemah di masyarakat akan dilindungi. Langkah-langkah untuk mengatur konsumsi listrik akan diambil, misalnya dengan melarang penggunaan pemanas listrik langsung dalam pembangunan rumah permanen baru.
Penelitian dan pengembangan sumber energi terbarukan akan dikejar di bawah kepemimpinan masyarakat [pemerintah].
Langkah-langkah yang akan meningkatkan kualitas lingkungan dan keselamatan akan dilakukan. Sebuah studi keselamatan khusus akan dilakukan pada setiap reaktor. Untuk memungkinkan wawasan oleh warga, sebuah komite keamanan khusus ditunjuk pada setiap pembangkit listrik tenaga nuklir.
Produksi listrik dari minyak dan batubara akan dihindari.
Masyarakat [pemerintah] akan memiliki tanggung jawab utama untuk produksi dan distribusi tenaga listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir dan instalasi lainnya di masa datang untuk produksi tenaga listrik akan dimiliki oleh negara dan oleh pemerintah daerah. Keuntungan yang berlebihan dari pembangkit listrik tenaga air dikurangi dengan pajak. “
-
Surat suara Linje 3
Terjemahannya
TIDAK untuk ekspansi tenaga nuklir.
Penutupan keenam reaktor yang saat ini beroperasi dilakukan paling lama 10 tahun. Rencana konservasi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak akan dilakukan atas dasar:
- konservasi energi yang berkelanjutan dan terus meningkat
- pengembangan sumber energi terbarukan yang akan terus ditingkatkan.
Reaktor yang sedang beroperasi dikenakan peningkatan persyaratan keselamatan yang tinggi. Reaktor tidak berbahan bakar tidak akan diproduksi.
Penambangan uranium dilarang di negara kita. “
(Tambahan teks di bagian belakang)
Terjemahannya:
Jika analisis keselamatan yang sedang berlangsung atau akan dilangsungkan di masa depan memintanya, penutupan reaktor dalam waktu singkat akan dilakukan.
Kegiatan yang menentang penyebarluasan senjata nuklir akan ditingkatkan. Tidak ada pengkayaan bahan bakar akan diizinkan dan ekspor reaktor dan teknologi reaktor akan dihentikan.
Lapangan kerja akan ditingkatkan melalui produksi energi alternatif, konservasi energi yang ebih efektif dan perbaikan bahan baku.
Jadi opsi 1 dan 2 merupakan pertanyaan yang halus untuk mem-phase out PLTN dan opsi 3 pernyataan keras untuk menutup PLTN dalam waktu 10 tahun. Tidak ada opsi untuk mendukung PLTN.
Hasil dari referendum tersebut adalah 18,9% mendukung opsi 1, 39,1% mendukung opsi 2, 38,7% mendukung opsi 3 dan 3,3% blanko.
Berdasarkan hasil referendum ini maka parlemen memutuskan untuk menutup semua PLTN pada tahun 2010.
Pada tahun 1997 parlemen memutuskan untuk menutup dua PLTN yaitu Barsebäck 1 pada tanggal 1 Juli 1998 dan Barsebäck 2 sebelum tanggal 1 Juli 2001. Meskipun demikian pemerintah koalisi yang terbentuk menunda keputusan tersebut dan pelaksanaannya baru terjadi pada tahun 1999 untuk Barsebäck 1 dan tahun 2005 untuk Barsebäck 2. Untuk mengkompensasi hilangnya energi listrik karena penutupan kedua PLTN tersebut, maka PLTN-PLTN yang lain diizinkan untuk meningkatkan kapasitas operasinya.
Arah angin tampaknya mulai berbalik di pertengahan tahun 2000-an. Pemerintah koalisi yang baru terbentuk dari pemilu tahun 2006, mempunyai kecenderungan yang mendukung energi nuklir. Pada tanggal 5 Februari 2009 pemerintah koalisi mengumumkan keputusan untuk membatalkan undang-undang yang melarang pembangunan reaktor baru. Dengan kata lain, keputusan ini berarti membatalkan rencana phase out PLTN. Keputusan pemerintah Swedia tersebut merupakan bagian dari program ramah lingkungan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan sehingga pada tahun 2020 dapat memberikan kontribusi sebesar 50%, penggunaan mobil yang tidak tergantung pada bahan bakar fosil dalam waktu 10 tahun dan target untuk bebas dari karbon pada tahun 2050.
Selanjutnya pada bulan Juni 2010, parlemen juga mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan dibangunannya PLTN baru di lokasi saat ini. Keputusan tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.






